Melongok keluar jendela kereta malam dengan tatapan menerawang
Jauh sekali melayang mengembara angan menembus awan
Pada sosok Sumirah kekasihnya di masa lampau
Perempuan yang selalu membuatnya terbata-bata di setiap cerita.
Perempuan yang sekarang entah dimana, dan dalam keadaan apa
Seperti ia merindukan terbitnya pagi setelah malam menyelam dalam-dalam.
Ia selalu merindunya
Hingga merangkai sekelilingnya dengan bekas-bekas miliknya.
Simbol angka, hari, tanggal kejadian yang ia lalui bersamanya selalu ia abadikan dalam cerita
dalam situs yang sering ia kunjungi serta ia tetapkan sendiri
berziarah ingatan…ucapnya lirih ketika kutanya mengapa
“Semoga ia baik-baik saja”
“Semoga ia selalu bahagia”
dan sepotong namapun kemudian disebut sebelum ia memejam mata kemudian.
Bibirnya tampak bergerak
Sepertinya ia merapal kembali untuk perempuan itu.