Tak seperti biasa,
Aku mencecap kopi pahit sekali malam ini.
Di hampir hingar bingar letusan kembang api, tiupan berisik terompet dan senyum terkembang dari mereka yang merasa akan bisa melampaui segalanya dengan suka cita…
Di hampir hingar bingar letusan kembang api, tiupan berisik terompet dan senyum terkembang dari mereka yang merasa akan bisa melampaui segalanya dengan suka cita…
SMS bertubi-tubi mampir,
Bilang: “Waktunya refleksi panjang kawan! sebelum letusan sosdor menghias langit”
Bilang: “Waktunya refleksi panjang kawan! sebelum letusan sosdor menghias langit”
aku tak merasa legit di cecap kedua
pada kopi kental racikannya.
Padal biasanya tak demikian
pada kopi kental racikannya.
Padal biasanya tak demikian
Sepi menghardik untukku larut bergelut bersama riang yang garang
ada yang membuatku berpikir begitu dalam malam ini
karena selepas hitungan mundur diteriakkan banyak orang menuju jam dua belas berdentang,
genderang perang pasar bebas AFTA dimulai
karena selepas hitungan mundur diteriakkan banyak orang menuju jam dua belas berdentang,
genderang perang pasar bebas AFTA dimulai
apa yang telah kita miliki tuk menghadangnya?
kopi terasa pahit malam ini…
diteguk selanjutnya, rasa itu tak berubah
kopiku masih saja terasa pahit
diteguk selanjutnya, rasa itu tak berubah
kopiku masih saja terasa pahit
kupikir lebih dalam,
lagi dan lagi
apa gara-gara gula melonjak hingga dua belas ribu rupiah?
atau karena aku tak bersamamu malam ini?
lagi dan lagi
apa gara-gara gula melonjak hingga dua belas ribu rupiah?
atau karena aku tak bersamamu malam ini?
link gbkopi malam ini serasa bratawali…
seperti cecepan kopi suatu malam pula, terasa amat pahit karena harus berbagi gula,,,
BalasHapus