Kamis, 03 April 2008

Ajari Aku Mimpi!


Kau tahu kawan, betapa susahnya menjadi tumpuan pengharapan serta menjadi mimpi bagi keluarga. Sulit kawan, sulit tetapi bukan lalu harus ragu lantas getas. Harus kuat. Harus mampu bangkit dan menggigit. Jangan menyerah!
Jangan kalah!
Jangan lelah buat meniup mimpi menjadi gelembung besar. Sebesar bola dunia jika perlu. Atau sebesar galaksi sekalian. Biar tak tanggung-tanggung meraih mimpimu menjadi lebih.
Bermimpi.
Kawan-kawan saya juga semua sedang bermimpi hari ini. Bermimpi sekolah lagi di inggris, bermimpi menguasai asset 50 milyar, bermimpi jadi polisi, bermimpi kawin dengan orang jepang, bermimpi jadi penulis besar, bermimpi jadi politisi, bermimpi jadi pengusaha, bermimpi punya toko buku, bermimpi mnyelesaikan skripsi,
Semua sedang bermimpi. Bermimpi sebagai bagian dari cita-cita yang akan dikupas agar menjadi nyata dalam bentuk sesungguhnya.
Bukan hanya bungkusnya saja.

Lalu apa mimpi saya?
Apa ya… ditengah-tengah kawan saya yang bermimpi saya malah belum menemukan mimpi saya untuk menjadi seperti….
Masih belum ketemu.
Ditengah kawan saya yang bergelut di multi level marketing yang katanya sebulan lagi berpenghasilan tinggi, serta setahun lagi mau naikin haji bapaknya,
Di tengah kawan saya yang punya mimpi menggantang harapan di negri kincir angin,
Di tengah kawan saya yang berharap tak jadi sekedar campuran urap dalam masakan jawa.
Tetapi punya karakter sendiri yang berbeda dari lainnya,
Saya masih bis abelum berani bermimpi.
Bisa jadi ini adalah latar belakang saya yang berada di lingkungan berpengharapan besar tetapi saya sendiri berasal dari kalangan orang yang menapak hidup dengan layaknya manusia biasa. Tanpa mimpi. Seolah hidup hnya semacam lampu yang bisa redup di suatu waktu.
Yah,
Bagaimana saya bisa abermimpi.
Ajari bermimpi kawan! dream

0 komentar:

Posting Komentar