Rabu, 22 Juli 2020

Kepler, Alumnus Kelas Seduh yang malah Bikin Jogja Rental

Kelas Seduh Manual Dongeng Kopi sudah kami gelar semenjak kami pertama kali pindah di Gorongan. Saat itu berangkat dari permintaan para pelanggan yang ingin mendalami bagaimana membikin kopi yang enak dan layak saji pasca program #MakeYourOwnCoffee. Satu program yang kami buat sebagai bagian dari realisasi kami atas kampanye stop kopi sobek.

Make Your Own Coffee kami langsungkan saban pagi sampai matari menggelincir tepat di ubun-ubun kepala. Dari pagi pukul delapan sampai pukul 12 siang. Kawan-kawan bisa bikin kopi sendiri didampingi oleh barista kami untuk cara menyeduh kopi yang layak. Lalu saat membayar bisa bayar suka-suka. Sebuah aksi nyata bahwa semua orang bisa menikmati kopi terbaik tanpa kahawatir punya uang atau tidak.

Nah, tidak sedikit dari pelanggan yang tidak puas di sesi ini.
Lantas mengorganisir diri dan mendaulat kami untuk bikin kelas seduh manual. Lalu kami gelar. Gitu aja ndak seribet kelas kelas lain yang mikirin ini dan itu. Seiring waktu kemudian kami menemukan bentuk. Membikin format, menyesuaikan kurikulum dan bikin semacam target minimum untuk peserta kelas. Memangkas jumlah peserta sehingga kelas kami langsungkan secara efektif efisien.

Salah satu peserta kelas tersebut yang paling berkesan bagi saya adalah Kepler. Meski sebagian besar jebolan kelas kami adalah membuka kedai kopi, yakni sebesar 60 persen, dan bekerja di industri kopi sekitar 30 persen, Kepler adalah bagian dari 10 persen yang menjadikan ketrampilan kopi adalah sebagai hobi semata. Ia tidak turut serta dalam hiruk pikuk buka kedai dan begitu ngacengnya untuk membuka watung. Ia malah investasi bikin rental motor untuk wisatawan. Dimulai dari satu unit, kemudian meminjam kawan kawan kampusnya yang motornya ga dipakai, lalu Kepler pelan pelan mulai berinvestasi, membeli satu demi satu unit kendaraan yang sekarang jumlahnya lumayan. Ketekunannya membuahkan hasil. Ia kini adalah salah satu pionir dari banyak sekali rental motor yang menargetkan wisatawan sebagai pelanggannya.

Keberpihakannya juga jadi tauladan banyak anak muda. Ia tidak berkembang sendiri. Rental motor di Lempuyangan yang sebelumnya berjualan secara konvensional ia gandeng sebagai mitra. Perlahan ia mengajari mereka cara berdagang masa kini. Dengan memanfaatkan teknologi. Akhirnya ia bisa maju bersama, madhang bersama.

Tidak berhenti disitu, kepler juga mengembangkan aplikasi yang beberapa kali menyabet nominasi pengembangan bisnis kreatif. Hanya tinggal menunggu orang yang tepat, gagasan-gagasannya yang bernas bisa jadi tunas-tunas pohon uang.

Dari belajar kopi malah jadi juragan sewa motor. Mantap Pler! 

0 komentar:

Posting Komentar