Tampilkan postingan dengan label seruan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label seruan. Tampilkan semua postingan

Jumat, 22 Oktober 2010

Kami Tetap Berseru!!!


sedalam-dalamnya sajak takkan mampu menampung air mata bangsa,
kata-kata telah lama terperangkap dalam basa-basi,
dalam teduh pakewuh,
dalam isyarat dan kilah tanpa makna,*
Kami yang berada di barisan ini sudah cukup muak atas situasi. Kami Pemuda Indonesia telah lelah pada permainan opini dan mulut manis tanpa bukti. Terlalu banyak seteru di dada kami, menyaksikan perjalanan negri di kendalikan elit tak bermutu.
akupun pergi menatap wajah orang berjuta,
wajah orang tergusur,
wajah orang ditilang malang,
wajah legam para pemulung yang memungut remah-remah pembangunan,
wajah yang hanya menjadi sekedar penonton etalase indah di berbagai plaza,,,
Persoalan kerakyatan tak kunjung dibahas, melainkan didongkel permasalahan elite, berebut kueh, saling bersikut berebut jatah kekuasaan. Penggusuran PKL, perampasan tanah petani, pemerasan keringat buruh habis-habisan, pengabaian hak-hak rakyat terus menerus. Tanpa malu mereka pertontonkan kepada kita semua.
wajah yang diam-diam menjerit, melengking, melolong dan mengucap:
tanah kita satu,
bangsa kita satu,
bendera kita satu,
tapi wahai saudara satu bendera,
kenapa kini ada sesuatu yang terasa jauh beda antara kita?
Bangkit-Bangkit dan mari berdiri tegak!
kerja keras kita tumbangkan yang menjadi tirani. Keadilan musti kita dapatkan. Kesejahteraan harus kita perjuangkan. Mari bersatu kaum yang sadar! bahwa perubahan harus kita songsong lewat jalan REVOLUSI!!!
* Syair Jembatan Sutardji C. B