Meski hanya pelanggan, mone punya pergaulan yang luas antar kedai dan sangat aktual untuk perkembangan informasi kedai kopi di Jogja. Ia bahkan hafal aneka menu unggulan di berbagai kedai yang membentang dari utara sampai selatan. Berikut kapan promonya digelar ia tak pernah ketinggalan untuk memanfaatkannya. Tetapi soal loyalitas ngopi, jangan tanya, ia hanya setia di Dongeng Kopi.
Sesungguhnya kalau para pengelola kedai kopi ini tekun merawat pelanggan potensial, ia berkesempatan meregenerasi konsumen tanpa henti. Sebab muara daripada loyalitas adalah sampai di taraf rekomendasi. Rekomendasi adalah puncak daripada kepuasan yang merupakan representasi dari keinginan untuk mengajak serta orang lain supaya sama sama saling menikmati, dan tidak dipendam sendiri.
Dongeng Kopi tahun ini masuk tahun ke delapan. Kalau kami bisa merawat dengan baik setiap pelanggan yang datang dan sampai pada kepuasan paripurna yakni merekomendasikan dan membela manakala ada hal buruk menerpa, tentu itu sebuah modal besar untuk kita menjemput hari hari esok yang lebih baik dalam menyaji cangkir cerita. Sebab sesungguhnya tidak sedikit kedai yang ia bertahan lintas zaman sampai bergenerasi generasi karena memang punya nilai yang tiada dua. Saya berharap Dongeng Kopi juga demikian.
Saya mendapati cerita Mone tentang pengalaman ngopinya itu saat ikebana sama dengan dongeng kopi yang kami lakukan rutin tiap jumat sebelum pandemi. Pas kebetulan juga saat itu mampir kawan dari Kadi Kopi yang membikin dokumentasi mengenai kopi kopi di Jogja. Salah satunya yang diliput adalah Dongeng Kopi.
Sudah nonton videonya?
0 komentar:
Posting Komentar