Sudah
beberapa kali hal ini terjadi pada saya. Hmmm, tepatnya sudah yang ke empat
kali. Apakah memang budaya colong-jupuk* begitu mendarah daging di
keseharian kita, atau hanya ketidak sengajaan saja. Tetapi bila ini hal yang
tidak disengaja mengapa sampai berkali-kali?
Ceritanya
malam ini saya ngopi bersama kawan-kawan lama. Biasa, sehabis penat
beraktivitas yang padat kami selalu meluangkan waktu untuk sejenak berbincang,
bercerita panjang lebar atau hanya sekedar menikmati secangkir bubuk hitam
lantas pulang begitu saja. Satu jam berlalu kenyamanan itu mulai kami dapati.
Mulai dari cerita masalah pribadi hingga ngomongin para Petinggi negri yang
sibuk berebut kursi. Sampai tibalah waktunya kami menyudahi perjamuan malam
ini. Tetapi, kala melihat ke tempat memarkir sandal di bawah lantai, tak jua
kujumpai sandal biru merk Swallow milik saya. Kuedarkan pandangan ke seluruh
onggokan sandal. Satu-persatu kuamati tak jua jumpa sandal yang baru saja
kubeli dari warung sebelah. Selepas dimaki emak lantaran tiga hari yang lalu
telah menukarkan sandal barunya menjadi selen sesisih*. Hanya kudapati
Sandal hijau ukuran mini berlobang pada bagian kirinya merk yang sama.
Ndlogok!*
Ndlogok!*
makianku
seketika dalam hati. Hilang lagi sandalku tertukar sandal buruk rupa.
Walau tidak terlalu mahal harga sepasang sandal japit, bagiku yang turut terkena imbas krisi global, juga profesiku yang masih kerjanya di pabrik odol aliasngodol-odol duwite wong tuwo, ini sangat signifikan saya merasakan kehilangannya. Sejenak lalu otakku berpikir apakah ini kegemaran salalh satu orang yang senang pada Tjolong Djoepoek atau memang tertukar? sesuai dengan anjuran bahwa ambilah hal yang baik dan tinggalkan yang buruk?
Walau tidak terlalu mahal harga sepasang sandal japit, bagiku yang turut terkena imbas krisi global, juga profesiku yang masih kerjanya di pabrik odol aliasngodol-odol duwite wong tuwo, ini sangat signifikan saya merasakan kehilangannya. Sejenak lalu otakku berpikir apakah ini kegemaran salalh satu orang yang senang pada Tjolong Djoepoek atau memang tertukar? sesuai dengan anjuran bahwa ambilah hal yang baik dan tinggalkan yang buruk?
Sampai
sekarang aku masih merutuk kepada siapa oknum yang telah menukar sandal saya
berkali-kali…..
__________________________________________________________________________________________________
Colong-jupuk:
Klepto alias mengambil hal yang bukan menjadi miliknya
Ndlogok: Salah satu umpatan dalam bahasa jawa.
Selen sesisih: Tidak sama dalam pasangan. Bisanya warnanya beda artau ukurannya berbeda.
Ndlogok: Salah satu umpatan dalam bahasa jawa.
Selen sesisih: Tidak sama dalam pasangan. Bisanya warnanya beda artau ukurannya berbeda.
16
Juni 2009 jam 3:03
gb dicuplik di