Tampilkan postingan dengan label Kampus. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kampus. Tampilkan semua postingan

Senin, 09 April 2012

Perempuan Kemarin di Sudut Lobi



“Satu kisah terpendam
Mengukir relung hati yang terdalam
Rinduku padanya
Mengendap, ikhlas, pagi, siang, malam”
          Dialog Dini Hari-Senandung Rindu-



Kami tidak sering berjumpa. Hanya selintas bincang, kemudian putus pada jadwal jam kuliah yang cepat menyudahi percakapan. Kawannya adalah salah satu perempuan yang sempat dekat denganku tatkala itu. Aku mengenalnya dari sang teman tersebut. Tidak banyak. Hanya cerita mengenai bahwa ia menggauli buku dengan sangat intim dan punya koleksi yang lumayan. Sesekali cerita yang kudapat adalah keterangan bahwa ia salah satu aktivis gerakan kiri yang direkrut dari kelompok diskusi perempuan. Dandanannya menyiratkan apa yang ia yakini.
Itulah kesimpulan pertamaku mengamati penampilannya pertama kali. Sangat casual. Kemeja flanel kotak-kotak, celana jeans belel gelap dilipat ke atas, sepatu canvas serta potongan cepak dengan poni disisir acak. Pertama kali kalimat yang terlontar saat sebentar kami melumat cakap adalah mengenai sekian aktivitas yang ia geluti. Meluncurlah banyak referensi yang sibuk dikutip dari buku buku yang ia keloni. Sesaat ia menjadi teman diskusi hangat yang kilat.

Rabu, 25 Agustus 2010

Kampus-Kampus Kami Berubah Menjadi Kuburan




Kampus-Kampus Kami Berubah Menjadi Kuburan
Kebijakan merubahnya menjadi tempat lengang dan menyeramkan
Tanpa aktivitas berarti dan hanya menghiasi ikan kemandulan demi kemandulan.
Yah kampus kami lebih mirip akuarium…

Kampus kami berubah menjadi barang mewah bagi sebagian besar rakyat kami,
Bangunannya yang megah, sarana prasarananya yang wah-wah-wah,
Tetapi penghuni terbesarnya lebih mirip arwah.
Muncul pada jam-jam tertentu,
Lantas menghilang begitu saja.
Tak ada gegap gempita diskusi panas,
Tak ada resah gelisah yang tumpah atas situasi.
Kampus kami mirip kuburan china.
Besar, lebar, mentereng bangunannya,
Tapi hanya wangi sesekali taburan bunga dan dupa jika ada kunjungan menteri atau pejabat tinggi
Kampus kami bahkan lebih sunyi dibanding tempat tersepi kota ini