Selasa, 31 Juli 2012
Rengga Kandha
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Aenean commodo ligula eget dolor Aenean massa.
You Might Also Like
Sabtu, 07 Juli 2012
Rengga Kandha
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Aenean commodo ligula eget dolor Aenean massa.
You Might Also Like
Minggu, 24 Juni 2012
Hampir malam di Jogja, ketika keretaku tiba...
Rengga Kandha
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Aenean commodo ligula eget dolor Aenean massa.
You Might Also Like
Senin, 09 April 2012
Mengukir relung hati yang terdalam
Rinduku padanya
Mengendap, ikhlas, pagi, siang, malam”
Itulah kesimpulan pertamaku mengamati penampilannya pertama kali. Sangat casual. Kemeja flanel kotak-kotak, celana jeans belel gelap dilipat ke atas, sepatu canvas serta potongan cepak dengan poni disisir acak. Pertama kali kalimat yang terlontar saat sebentar kami melumat cakap adalah mengenai sekian aktivitas yang ia geluti. Meluncurlah banyak referensi yang sibuk dikutip dari buku buku yang ia keloni. Sesaat ia menjadi teman diskusi hangat yang kilat.
Rengga Kandha
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Aenean commodo ligula eget dolor Aenean massa.
You Might Also Like
Sabtu, 18 Februari 2012
Rengga Kandha
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Aenean commodo ligula eget dolor Aenean massa.
You Might Also Like
Rabu, 15 Februari 2012
Si lelaki begitu percaya diri. Melangkah gontai di tanah basah sehabis hujan menyiram bumi. Aromanya yang khas dihirupnya dalam-dalam seakan aroma wangi yang sulit dicari. Mendongak kepalanya seperti khawatir mendung akan datang kembali menjadi payung perjalanannya yang masih separuh. Ke barat arah yang hendak dituju. Ke tempat kembang Wijayakusuma tumbuh di puncak gunung kawah menjilat jilat. Adalah Sang Ibu menitahnya untuk mencari kembang yang konon berkhasiat dahsyat melumat banyak penyakit. Selain juga untuk pegangan memancarkan wibawa, kharisma, serta beraneka rupa manfaat lainnya.
Rengga Kandha
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Aenean commodo ligula eget dolor Aenean massa.
You Might Also Like
Selasa, 08 November 2011
aku temui huruf, maka menjelma kata kata,
tapi tak pernah bisa merangkai lirik puitik
untuk kubariskan tentangmu,
aku jumpai malam, maka kubaca petang berjalan menuju terang,
tapi tak pernah dapat menuang
terang di singkap rasaku
Ah...barangkali tak cukup kata dalam berbagai bahasa untuk
mengagumimu.
Tak cukup nyali mengurai telaga renjana menjadi
kerontang.
Nologaten,
04-11-2011
01:40
Sumber Gambar
Rengga Kandha
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Aenean commodo ligula eget dolor Aenean massa.
You Might Also Like
Minggu, 23 Oktober 2011
lapik kaki bagi orang yang malas tersentuh tanah,
ogah terpercik tahi, tersenggol beling
juga besi karat berupas tetanus.
meski berguna, lebih sering diabaikan bila sepatu sudah mengikat kuat
melindungi tapak tungkai hingga batas mata kaki.
sandal sundal hanya dicari bila tak ada lagi pelindung kala penyangga tubuh melangkah ke halaman rumah
tak sampai jalan dikenakan,
tak sampai halaman tetangga bahkan.
hanya disimpan bersama tumpukan barang usang
begitupun dengan engkau dan dia.
tak lebih lebar mata memicing memperhatikan.
tak seperti kamu memandang barang di keranjang obralan di pusat pertokoan
jadi gunjing bila senggang,
bahan banyolan panjang sambil cekikik sana sini
sepasang sandal sundal tampat maki segala maki singgah tercurah
sumber
Rengga Kandha
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Aenean commodo ligula eget dolor Aenean massa.
You Might Also Like
Minggu, 18 September 2011
Rengga Kandha
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Aenean commodo ligula eget dolor Aenean massa.
You Might Also Like
Jumat, 19 Agustus 2011
Karena aku terjaga mereguk nektar bayangmu.
Sepertiga malam menjelang fajar menyingsing,
Singkaplah hatimu agar menjadi terang [padaku]...
Seandainya saja keberanian itu mampu dimuntahkan saat itu, barangkali tidak ada penyesalan mendalam dari keseharian Gaung meniti hari. Kesalahan yang tak termaafkan atas sikap pengecutnya di masa lalu. Dipecundangi ketakutan, dikalahkan oleh kecilnya hati, minder tak ada rasa percaya diri yang kuat. Entah menguap begitu saja begitu sederet kalimat akan dia ungkap dihadapan Sekar Ungu; perempuan idamannya, kandas menjadi tapak yang tak berbekas.
"Tunggu aku di kotamu. Setelah purnama kedua ini usai,"
"Utarakan maksud hatimu agar menjadi terang padaku.." begitu balasnya dalam pesan pendek.
Gaung di atas angin.Ada kesempatan yang diberikan untuk menjelaskan perasaannya yang tumbuh berkecambah dan perlahan mulai beranjak menjadi besar. Berhari-hari ia menekuri kamus besar bahasa Indonesia, Membolak-balik kamus tesaurus guna memilih lema paling tepat agar kata-katanya tidak seperti lelaki kebanyakan saat menyatakan maksud hati kepada perempuan sanjungan hatinya. Tidurnya tak lagi nyenyak. Bila terbangun tiba-tiba sesegera ia menatap kalender yang terpampang di dinding kamar.
"Ah, masih lama.. kapan kah tiba hari itu?"
Kalau sudah seperti itu ia susah kembali untuk melanjutkan tidurnya yang terpotong.
Demikian hal tersebut terjadi terus menerus hingga ia merampungkan satu jilid buku tulis tebal. Tiap kali ia sudah susah tidur, memang pelariannya tak lain adalah mengairi buku tulisnya dengan kata-kata. Tidak pernah ada tema yang ia khususkan saat menulis buku tersebut. Semua hanya ia biarkan mengalir begitu saja begitu ide terlintas tiba-tiba di kepalanya. Dua purnama berhasil ia lewati, dan patahan-patahan waktu itu menjelma menjadi buku tulis yang penuh menyaji ragam cerita. Dari kekuasaan yang tamak, ibu kos yang galak, hingga tema tentang makanan yang sering membuatnya tersedak. Walau demikian dominan paparan cerita masih seputar perasaannya yang sedemikian dalam.
Energinya seperti baterai yang penuh setelah dicharger, begitu menulis tentang si Sekar Ungu.Perempuan lucu dengan gigi serupa truwelu. Tentang kebiasaannya dulu saat menunggu di bawah tangga untuk sekedar
Rengga Kandha
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Aenean commodo ligula eget dolor Aenean massa.
You Might Also Like
Sabtu, 23 Juli 2011
Rengga Kandha
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Aenean commodo ligula eget dolor Aenean massa.
You Might Also Like
Selasa, 03 Mei 2011
Rengga Kandha
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Aenean commodo ligula eget dolor Aenean massa.
You Might Also Like
Sabtu, 09 April 2011
Rengga Kandha
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Aenean commodo ligula eget dolor Aenean massa.
You Might Also Like
Selasa, 29 Maret 2011
Rengga Kandha
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Aenean commodo ligula eget dolor Aenean massa.
You Might Also Like
Kamis, 10 Februari 2011
Rengga Kandha
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Aenean commodo ligula eget dolor Aenean massa.
You Might Also Like
Jumat, 07 Januari 2011
Menurut penuturannya, kawannya itu seperti orang yang tidak layak untuk hidup. Karena menurutnya hampir semua keluhan ia tumpahkan begitu ia mengalami berbagai macam kegagalan mendekati perempuan. Saking penasarannya saya pada cerita kawan saya itu, iseng akhirnya saya add dia untuk menjadi teman saya. Tidak berapa lama kemudian saya diterima menjadi bagian dari temannya di jejaring sosial itu.
Rengga Kandha
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Aenean commodo ligula eget dolor Aenean massa.
You Might Also Like
Minggu, 28 November 2010
Rengga Kandha
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Aenean commodo ligula eget dolor Aenean massa.
You Might Also Like
Jumat, 05 November 2010
Rengga Kandha
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Aenean commodo ligula eget dolor Aenean massa.
You Might Also Like
Jumat, 22 Oktober 2010
kata-kata telah lama terperangkap dalam basa-basi,
dalam teduh pakewuh,
dalam isyarat dan kilah tanpa makna,*
wajah orang tergusur,
wajah orang ditilang malang,
wajah legam para pemulung yang memungut remah-remah pembangunan,
wajah yang hanya menjadi sekedar penonton etalase indah di berbagai plaza,,,
tanah kita satu,
bangsa kita satu,
bendera kita satu,
tapi wahai saudara satu bendera,
kenapa kini ada sesuatu yang terasa jauh beda antara kita?
Rengga Kandha
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Aenean commodo ligula eget dolor Aenean massa.
You Might Also Like
Jumat, 03 September 2010
Tak diulas karena disinyalir
Menyusup si culas.
Agar tak tertangkap
Si kakap yang punya uang
Untuk membeli informasi
Satu pesan singkat masuk…
“Waspadai sukab intel melayu!”
Rengga Kandha
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Aenean commodo ligula eget dolor Aenean massa.